“Seperti yang kita sampaikan coffea morning pertama kita di tahun 2020 artinya dalam rangka juga menyambut persiapan Ibu Kota Negara,” ujar Ketua INSA Balikpapan Rahmad Mas’ud saat menggelar coffea morning dengan sstakeholder pelayaran.
“Dimana Balikpapan sebagai daerah penyangga, kita berharap semua stakeholder yang terlibat terutama di dunia maritim pelayaran ini bisa bersinergi bersama-sama,”
Apalagi kata dia, Balikpapan sebagai pintu gerbang Kaltim dan daerah penyangga Ibu Kota Negara tentu harus bisa berperan dan mengambil manfaat bagi daerah. Mengingat Balikpapan menjadi satu-satunya daerah di Kalimantan yang memiliki pelabuhan dan bandara internasional.
Khususnya dalam memenuhi kebutuhan Kaltim khususnya Balikpapan yang rata-rata di impor dari Jawa maupun Sulawesi, termaasuk dari luar negeri. Karenanya, sinergi diperlukan sehingga mampu memenuhi seluruh keb utuhan Balikpapan, Kaltim maupun pusat pemerintahan.
“Jadi posisi Balikpapan sangat strategis, makanya kami kumpulkan terutama di dunia maritime karena arus barang yang masuk memenuhi kebutuhan kita di Kaltim khususnya di Balikpapan sebagai penunjang Ibu Kota Negara itu 90 persen akan menggunakan kapal laut,” ujarnya.
“Makanya kalau ditanya potensi perkapalan, maritime ataupun pelayaran di Indonesiapasti berkembang karena itu kebutuhan kita dari satu pulau ke pulau lainnya pasti menggunakan laut. Termasuk hanphone, mau semua itu mayoritas masuk lewat laut.” jelasnya. (naim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar