Jurnalis: Bahri Layya
Metromilenial.com,Makassar---Sudah dua bulan pasca gempa bumi 6,2 SR, merontokkan Majene -Mamuju di Sulawesi Barat 15/ Januari 2021 lalu.
Meski masa pemulihan usai dan perekonomian sudah mulai berjalan normal, namun masyarakat terdampak gempa masih traumah, terutama mereka yang rumahnya rusak berat bahkan hancur.
Sekedar mengingatkan, korban bencana gempa bumi Majene - Mamuju diantaranya 84 jiwa meninggal, 743 jiwa luka-luka, 27.850 jiwa, pengungsi.
Hingga saat ini dibeberapa lokasi, meski proses pemulihan terus dilakukan pemerintah Provinsi Sulbar dan pemerintah Kabupaten Mamuju dan Majene, tapi kebutuhan dasar masyarakat masih jauh dari cukup.
Kondisi ini menarik perhatian Aliansi Penyelenggara Perguruan Tinggi Indonesia - APPERTI. Pengurus pusat APPERTI, Dr. Chuduriah Sahabuddin, M.Si Kepala bidang, Dr. Tajuddin Malik, SE, M.Si, Ak.CA bersama robongan lainnya, Rabu (17/3-2021), mengunjungi lokasi terdampak gempa di Desa Tapalang Mamuju.
Rombongan APPERTI, menyerahkan sejumlah bantuan berupa sembako,Material semen dan pakaian yang diterima langsung kepala Desa Tapalang, Dayanginna.
Menurut Chuduriah Sahabuddin, yang juga rektor Unisman Polman, proses pemulihan ekonomi dan traumah korban gempa Majene-mamuju Sulbar, berjalan lama jadi masih butuh perhatian dan bantuan semua pihak, untuk itu APPERTI hadir guna berkomunikasi langsung dan memberi bantuan.
Menurut Tajuddin Malik, bantuan tersebut berasal dari anggota dan pengurus APPERTI, donasi ini sebagai salah satu bentuk kepedulian sosial dan wujud implementasi dari Tridharma perguruan Tinggi, ujar Tajuddin Malik.(Ris/Bah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar