Selasa, 17 Agustus 2021

Tujuh Kampus Tergabung Dalam Konsorsium Briton Digital Learning





Meromillenial.com - Ini program luar biasa. Tujuh kampus swasta, masing-masing Universitas Bosowa (Uniboss), Universitas Mega Reski, Universitas Islam Makassar (UIM), Universitas Pembangunan Indonesia Manado, STIMI YAPMI Makassar, STIE Amkop, Universitas Mega Buana Palopo, dibawah Lingkup LLDikti Wilayah IX Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat dan Sulawesi Tenggara (Sultanbatara) tergabung dalam konsorsium Briton Digital Learning menandatangani Lecturer’s Learning Contract bertempat di Briton Bau Mangga dan Zoom Meeting Virtual room, Senin 16 Agustus 2021.

Sebanyak 47 dosen yang diwakili oleh Andi Nu’man Fadhlullah Jumhari, S.Pd.,M.Pd. (STIMI YAPMI Makassar) bertanda tangan dan turut disaksikan oleh Kepala LLDikti Wilayah IX Prof. Dr. Ir. Jasruddin, M.Si dan Cambridge strategic Partners yang diwakili Abu Nisma.

Dalam sambutannya Prof. Dr. Ir. Jasruddin, M.Si berharap, ketujuh Perguruan  Tinggi yang tergabung dalam program BDL ini dapat menjadi role model dan dapat mencetak mahasiswa yang siap menghadapi pergaulan global. Saat ini, tidak dapat dihindari lagi untuk menghadapi persaingan global diwajibkan mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang berstandar internasional. Tidak hanya dari segi skill, tapi juga, dari segi komunikasi yakni bahasa Inggris, salah satu basic-nya.

Dia juga berharap kelak semua mahasiswa yang mengikuti program BDL, dapat menjadikan Bahasa Inggris sebagai second language dalam kehidupan sehari hari. Namun, sebelum mahasiswa menerapkan hal tersebut, maka terlebih dahulu melatih tenaga pengajar atau dosen pengampuh Matakuliah Umum Bahasa Inggris. Mereka dalam mengajar akan menggunakan aplikasi BDL yang telah terstadard dan menyesuaikan kurikulum Cambridge University. 

Sementara itu Ketua STIMI YAPMI Makassar Ibrahim Syah, SE. MM mengatakan kerjasama yang digagas LLDikti tersebut sangat membantu PT untuk pengembangan mata kuliah bahasa Inggris. 
"Selama ini bekal bahasa Inggris untuk mahasiswa yang sudah menyelesaikan studi sangat minim," ujarnya.


Dia menambahkan  kalaupun ada, rata rata hanya menguasasi tata bahasa,namun sangat kurang untuk percakapan.

Diharapkan melalui  kerjasama ini, kami di STIMI YAPMI Makassar, yakin kemampuan bahasa Inggris dosen dan  mahasiswa akan lebih baik lagi.(hm)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar