Minggu, 08 Agustus 2021

Sekretaris LLDIKTI: STIMI YAPMI Makassar Perlu Melakukan Perubahan Mendasar




MAKASSAR. Sekretaris Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IX, Drs Andi Lukman, M.Si berharap, pihak Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Indonesia (STIMI) Yayasan Pembangunan Manajemen Indonesia (YAPMI) Makassar segera melakukan perubahan yang mendasar dengan mengikuti kurikulum yang sesuai kebutuhan lapangan kerja/industri.

Itu disampaikan pada acara Rapat Kerja (Raker) II tahun akademik 2021/2022 Sabtu, (7/8/2021) bertempat di Alauddin Hotel Makassar.




Raker yang mengambil tema "Melalui Rapat Kerja STIMI YAPMI Makassar, Kita Tingkatkan Mutu dan Layanan Menuju Kampus Global" itu, selain dihadiri Sekretaris LLDIKTI Drs Andi Lukman, M.Si, juga turut hadir BPH STIMI YAPMI Makassar Ir Yusran Yunus, Ketua STIMI Makassar Ibrahim Syah, SE, MM, Wakil Ketua I H. Haedar Machmud, SE, MM,  Wakil Ketua II Nursiah, SE, MM, Ketua Senat Dr Muh. Rum, SE, M.Si dan dua dosen senior STIMI YAPMI Makassar Dr .H. Akmal Umar, SE. MSi, Dr. Hj. Nurlina Massiara, SE, MM.


Pada kesempatan itu Sekretaris LLDIKTI Drs Andi Lukman, M.Si berharap agar pihak STIMI YAPMI Makassar segera berubah mengikuti dan menyesuaikan dengan perkembangan pendidikan dan daya serap/kebutuhan lapangan kerja yang tersedia. "Suka atau tidak suka, mau atau tidak mau, kurikulum dan mata kuliah sudah harus disesuaikan dengan daya serap atau kebutuhan dunia usaha/industri, "ujarnya.

Ia menambahkan saat ini, gedung kampus yang besar dan megah sudah tidak menjadi tolok ukur bagi kemajuan sebuah Perguruan Tinggi (PT), tapi sudah berfokus pada seberapa banyak alumni PT itu, dapat diserap oleh dunia usaha atau lapangan perkerjaan yang tersedia. Apa lagi saat ini, kuliah masih lebih banyak dilakukan kuliah secara daring atau kuliah online.

"Saat ini banyak sekali lulusan atau alumni suatu perguruan tinggi, setelah selesai kuliah mereka pulang kampung. Di sana mereka menganggur. Lalu Itu dosa siapa, "tandas Andi Lukman.

Karena itu, kata dia, tantangan PT saat ini adalah harus mampu menghasilkan lulusan atau alumni-alumni yang siap kerja dan langsung terserap oleh lapangan kerja/industri.  "Mahasiswa lulus kuliah, langsung mendapatkan pekerjaan. Ini yang diharapkan para orang tua saat ini, "ujarnya.

Untuk mewujudkan hal tersebut, kata Andi, pihak perguruan tinggi harus membuat kurikulum dan mata kuliah yang disesuaikan dengan kebutuhan industri/dunia usaha. "intinya, Link and Match, "tandasnya. 

Program Link and Match ini dibuat untuk mengnyinergikan antara pendidikan vokasi dengan dunia industri guna meningkatkan penyerapan lulusan sekolah vokasi agar dapat menjadi tenaga kerja andal sekaligus menghemat pengeluaran untuk menjadi sumber daya manusia baru yang sesuai dengan kebutuhan industri.

Dia juga menyinggung adanya kebijakan pemerintah pusat di dunia pendidikan, khususnya di lingkup perguruan tinggi yakni Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar (KMMB). Kurikulum, sepatutnya harus relevan dengan KMMB ini.

Kampus Merdeka, Merdeka Belajar itu,  mahasiswa.diberikan kesempatan belajar di luar kampus. Ini mejadi kewajiban bagi Program Studi (Prodi) menyusun kurikulum yang ada relevansinya dengan kebijakan KMMB. 
 
Jika STIMI YAPMI Makassar ingin maju, harus mau melakukan perubahan secara mendasar. "Kalau perlu ada reorientasi. Intinya bekerjasama dengan industri ataupun kampus lain, "tambahnya 

Dia menambahkan, Raker kali ini merupakan momentum yang tepat untuk merumuskan berbagai program kerja untuk kemajuan STIMI YAPMI Makassar ke depan sebagai kampus global.

Sementara itu ketua panitia Raker H. Haedar Machmud, SE, MM melaporkan Raker diikuti sebanyak 30 peserta dengan tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes). 

Dalam Raker, masing-masing bidang yang memaparkan program kerja yakni Prodi, BAAK, Sekretariat serta Humas.  (hm)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar