Redaktur Bahri Layya
Metromilenial.com,Sidrap---
Permasalahan stunting tidak bisa hanya diselesaikan melalui program gizi saja, tetapi harus terintegrasi dengan program lainnya serta memerlukan pelaksanaan yang dilakukan secara terkoordinir dan terpadu.
Demikian disampaikan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sidenreng Rappang, Hj Mulyani Dollah saat memimpin sosialisasi dan penyuluhan pencegahan stunting dan gizi buruk di Aula Kantor Camat Pitu Riase, Selasa (10/11/2020).
Ini merupakan hari kedua pelaksanaan sosialisasi dan penyuluhan oleh TP PKK Sidrap. Pesertanya adalah kader PKK dan perwakilan masyarakat Kecamatan Dua Pitue, Pitu Riase, dan Pitu Riawa.
Mulyani lebih jauh mengatakan, dalam menangani stunting dan gizi buruk, perlu dilakukan langkah kongkrit, terarah dan terpadu oleh semua stakeholder terkait.
"Terutama yang berhubungan dengan ketahanan pangan, lingkungan sosial, akses terhadap layanan kesehatan serta kesehatan lingkungan antara lain tersedianya sarana air bersih dan sanitasi lingkungan," terangnya.
Ia selanjutnya berharap, sosialisasi itu memberi pemahaman apa sebenarnya yang dimaksud stunting, gizi buruk, bagaimana pencegahannya, apa penyebab stunting, apa saja yang diperlukan dalam mengimplementasikan program tersebut.
"Termasuk apa hubungannya dengan inovasi, hubungannya dengan penerapan hatinya PKK, dan sebagainya," ulas Mulyani.
Sementara Camat Pitu Riase, Andi Mukti Ali menyambut baik pelaksanaan kegiatan TP PKK di mana kecamatannya ditunjuk sebagai tuan rumah, khususnya Wilayah II.
"Terima kasih kepada TP PKK Sidrap dan seluruh pihak terkait, kegiatan ini sangat penting dalam meningkatkan pemahaman seputar pencegahan stunting dan gizi buruk," katanya.
Turut menghadiri kegiatan itu dihadiri, Wakil Ketua TP PKK Sidrap, Andi Besse, Camat Dua Pitue Abdul Rahman Rauf, Ketua PKK Pitu Riase, Andi soraya, pengurus PKK kabupaten Sidrap, serta pengurus PKK Kecamatan Dua Pitue, Pitu Riase dan Pitu Riawa.
Adapun Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Ishak Kenre, dan dr Rusdiana, yang merupakan dokter spesialis anak, menjadi pemateri sosialisasi dan penyuluhan tersebut.(Bah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar